E. Holboell

 E. Holboell

HALAMAN 6

 

One December night, a postman named E. Holboell was working late in Copenhagen Post Office sorting out great pile for Christmas mail. (Suatu malam di bulan Desember, seorang tukang pos bernama E. Holboell sedang bekerja hingga larut di Kantor Pos Kopenhagen memilah tumpukan besar untuk surat Natal.)

 

As he moved around among his mailbags, he happened to see two little beggars, a ragged little girl and boy outside the Window. (Saat dia berpindah-pindah di antara tas suratnya, dia kebetulan melihat dua pengemis kecil, seorang gadis kecil dan laki-laki compang-camping di luar Jendela.) Thinking of the two children compassionately, he went back to the stackS letters and parcels. (Memikirkan kedua anak itu dengan penuh kasih, dia kembali ke tumpukan surat dan parsel.)

 

Suddenly he had an idea. He thought how if every letter of parcel carried an extra stamp, and the money from thousands of such stamps went to help unfortunate children. (Tiba-tiba dia punya ide. Dia berpikir bagaimana jika setiap surat parsel membawa sebuah prangko ekstra, dan uangnya dari ribuan perangko tersebut akan digunakan untuk membantu anak-anak yang kurang beruntung.)

 

 

What a blessing it would be! Being a postman, he realized that it would not cost anyone very much. (Betapa itu akan menjadi keberkahan! Menjadi seorang tukang pos, dia menyadari bahwa itu tidak akan merugikan siapa pun.)

 

 

He expressed his idea to other people in the post office. Then they agreed to launch the campaign to help unlucky children. (Ia mengungkapkan idenya kepada orang lain di kantor pos. Kemudian mereka setuju untuk meluncurkan kampanye untuk membantu anak-anak yang tidak beruntung.)

 

 

They designed and printed the seals. Then they promoted the campaign by explaining it to the public, who would buy the seals. (Mereka merancang dan mencetak segelnya. Kemudian mereka mempromosikan kampanye dengan menjelaskannya kepada publik, siapa yang akan membeli segel tersebut.)

 

So the seals went on sell the following year and the campaign was even more successful than the postman had hoped. (Jadi, segel/perangko itu mulai dijual pada tahun berikutnya dan kampanye itu bahkan lebih berhasil daripada yang diharapkan tukang pos.)

 

The Danes bought four million of the stickers. At that time, when drivers for funds were almost unheard of, this was a triumph.(Orang Denmark membeli empat juta stiker/perangko. Pada saat itu, ketika driver untuk dana hampir tidak terdengar, ini adalah kemenangan.

With funds from the first two Christmas Seal Campaigns, they started to build two hospitals for treatment of tubercular children. Dengan dana dari dua Kampanye segel/sticker Natal pertama, mereka mulai membangun dua rumah sakit untuk pengobatan anak tuberkuler (penyakit TBC).

 

It was the beginning of the movement to get ordinary citizens to take

part in fighting that infectious disease, one which, at that time, was the leading cause of mortality(Itu adalah awal dari gerakan untuk menarik warga biasa ikut bagian dalam memerangi penyakit menular itu, yang pada saat itu merupakan penyebab utama kematian.)

 

Pertanyaan/Questions:

1. What does the text tell us about?( 1. tentang apa teks diatas?)

 

2. Where did E. Holboell come from? (Dari mana E. Holboell berasal?)

 

3. Why was E. Holboell working late in the post office? (Mengapa E. Holboell bekerja lembur di kantor pos?)

 

4. What idea did he have after he saw two little beggars, a ragged little girl and boy outside the window? (Ide apa yang dia miliki setelah dia melihat dua pengemis kecil, seorang gadis kecil dan laki-laki compang-camping di luar jendela?)

 

5. How many million of the stickers were bought by the Danes? 5. (Berapa juta stiker yang dibeli oleh Denmark?)