LKS hal yg 29 Kyai Jegod
Kyai Jegod
Once upon a time there was a king who ruled Mataram Kingdom. His name was Amangkurat IV. He
was the grandfather of Sultan. He often meditated in a nearby forest, called Garjitawati.
One day, when a gardener was gathering grass for his cattle in the forest, he looked for some water
because it was so hot. He found a small pond and when he was going to drink some water from it, a dragon came out of the underwater, but it was so friendly to him.
The dragon said that if Sultan wanted to
build his palace, it was supposed to be located in that forest. Then it disappeared.
Then Sultan started to build the palace in that forest. He demanded strong and old woods and the
forest where those woods lied was said to be home of genies and spirits. His lumberjacks could not find anything to eat and the only thing they could have were some rice and water for three days, or sometimes they could not have anything.
Then Sultan ordered that the main pole in the palace’s hall had to be built from special wood, which
would give strong impression. One night, a servant who was sleeping in the forest heard loud and deep voice. The voice introduced itself as Kyai Jegod. The servant saw that Kyai Jegod was an old, tall, and
massive tree. He said that he would voluntarily let himself be cut to make the main pole so that he could
stay inside it forever.
The servant told it to Sultan and Sultan let Kyai Jegod stay inside it forever, while Kyai Jegod became
the protector of that palace since then.
Questions:
1. What happened to the gardener in the forest?
Answer: He found a small pond and when he was going to drink some water from it, a dragon came out of the underwater, but
it was so friendly to him.
2. What kind of woods that Sultan wanted to build his palace with?
Answer: Strong and old woods.
3. Who was Kyai Jegod?
Answer: He was a tree. He was an old, tall, and massive tree.
4. What did Kyai Jegod say to the servant?
Answer: He said that he would voluntarily let himself be cut to make the main pole so that he could stay inside it forever.
5. Based on the text above, who was the king of Mataram Kingdom?
Answer: His name was Amangkurat IV. He was the grandfather of Sultan.
1. Apa yang terjadi dengan tukang kebun di hutan?
Jawaban: Dia menemukan sebuah kolam kecil dan ketika dia akan meminum air darinya, seekor naga keluar dari bawah air, tetapi
itu sangat ramah padanya.
2. Jenis kayu apa yang diinginkan Sultan untuk membangun istananya?
Jawaban: Kayu yang kuat dan tua.
3. Siapakah Kyai Jegod?
Jawaban: Dia adalah pohon. Dia adalah pohon tua, tinggi, dan besar.
4. Apa yang dikatakan Kyai Jegod kepada pembantunya?
Jawaban: Dia berkata bahwa dia akan secara sukarela membiarkan dirinya dipotong untuk membuat tiang utama sehingga dia bisa tinggal di dalamnya selamanya.
5. Berdasarkan teks di atas, siapakah raja Kerajaan Mataram?
Jawaban: Namanya Amangkurat IV. Dia adalah kakek dari Sultan.
==================================
Kyai Jegod
Alkisah ada seorang raja yang memerintah Kerajaan Mataram. Namanya Amangkurat IV. Dia adalah kakek dari sultan. Ia sering bersemedi di hutan terdekat, bernama Garjitawati.
Suatu hari, ketika seorang tukang kebun sedang mengumpulkan rumput untuk ternaknya di hutan, dia mencari air
karena sangat panas.
Dia menemukan sebuah kolam kecil dan ketika dia akan meminum air darinya, seekor naga keluar dari bawah air, tetapi kolam itu sangat bersahabat dengannya.
Naga itu berkata begitu jika Sultan menginginkannya membangun istananya, yang seharusnya terletak di hutan itu. Lalu menghilang.
Kemudian Sultan mulai membangun istana di hutan itu. Dia menuntut kayu yang kuat dan tua serta kayu hutan tempat hutan itu berada dikatakan sebagai rumah jin dan roh.
Para penebang pohon tidak dapat menemukan apa pun untuk dimakan dan satu-satunya yang dapat mereka miliki adalah nasi dan air selama tiga hari, atau terkadang mereka tidak dapat memiliki apa pun.
Kemudian Sultan memerintahkan agar tiang utama di balai keraton harus dibangun dari kayu khusus, yaitu akan memberikan kesan yang kuat. Suatu malam, seorang pelayan yang sedang tidur di hutan mendengar suara yang nyaring dan dalam. Suara itu memperkenalkan dirinya sebagai Kyai Jegod.
Pelayan itu melihat bahwa Kyai Jegod sudah tua, tinggi, dan pohon besar. Dia berkata bahwa dia akan dengan sukarela membiarkan dirinya dipotong untuk membuat tiang utama agar dia bisa
tetap di dalamnya selamanya.
Pelayan itu menyuruh Sultan dan Sultan membiarkan Kyai Jegod tinggal di dalamnya selamanya, sedangkan Kyai Jegod menjadi
pelindung istana itu sejak saat itu.
Comments
Post a Comment